The Knight Templar (Ksatria Templar)
Freemason sebagai organisasi rahasia, agama, sekaligus ideologi, tidak dapat
dipisahkan dari The Knight Templar (Ksatria Templar). Ksatria Templar atau
The Knight Templar adalah legiun pasukan perang, intelijen, pengawal
kepercayaan raja yang ikut serta secara aktif menjadi pasukan Perang Salib
(The Crusader), terutama mendampingi panglima Aliansi Kerajaan Kristen Eropa
melawan para mujahidin Salahudin yang legendaris.
Para ksatria ini sangat disiplin, seperti tentara khusus. Mereka mencukur
rambutnya, tetapi membiarkan jenggotnya tumbuh subur --sesuatu yang berbeda
dengan laki-laki pada umumnya yang justru senang dengan mode tanpa kumis dan
jenggot. Mereka disumpah untuk menegakkan prinsip-prinsip ksatria, patuh,
dan bertujuan untuk raja dan gereja.
"Ksatria Templar telah disumpah untuk hidup sederhana, kesucian, dan
pengabdian. Mereka diwajibkan untuk mencukur seluruh rambutnya dan
membiarkan jenggotnya tumbuh subur yang membedakannya dari kebanyakan kaum
laki-laki pada saat itu, yang justru menampilkan wajahnya yang kelimis."
(The Knight Templars were sworn to poverty, chastity, and obedience. They
were obliged to cut their hair but forbidden to cut their beards, thus
distinguishing themselves in an age when most men were clean
shaven --Michael Baigent hlm. 63).
Setelah Perang Salib berakhir, para Ksatria Templar kembali ke Eropa dan
menjadi rentenir, bahkan memegang kunci keuangan kerajaan. Pengalaman
pengelolaan keuangan tersebut diperolehnya, selama mereka ikut bertempur
membantu dan mendampingi Raja Richard si Hati Singa (Richard Coeur de Lion
atau Richard The Lion Heart) melawan para mujahidin Islam. Pada saat itu,
mereka menyaksikan kemajuan manajemen keuangan serta perkembangan ilmu
pengetahuan umat Islam. Belajar dari umat Islam tersebut, para Ksatria
Templar menjadikan kota Paris sebagai pusat lalu lintas keuangan. Mereka pun
dikenal sebagai ahli dalam bidang penukaran uang (money changer) sebagai
cikal bakal dunia perbankan, mereka mendirikan Usury sebuah sistem
simpan-pinjam uang dengan bunga tinggi atau riba'iyah; mungkin dari sini
pula munculnya istilah treasury. Bahkan, alat tukar berupa cek (cheque),
sebagaimana dikenal kita dewasa ini berasal dari penemuan umat Islam yang
dikembangkan mereka.
"Para Templar dikenal sebagai ahli bidang penukaran uang dan pencetus
perbankan, dan menjadikan Paris sebagai pusat lalu lintas keuangan Eropa.
Ini kemungkinan munculnya cek (cheque), yang digunakan hingga saat ini, yang
ditemukan oleh pemerintah (Islam)."
(The Templar thus became the primary money-changers of the age, and the
Paris preceptory became the centre of European finance. It is even probably
that the cheque, as and use it today, was invented by the order --Michael
Baigent, hlm. 67).
Dengan dukungan Raja Bernard dari Clairvaux --raja yang sekaligus dianggap
sebagai perpanjangan tangan Paus dan juru bicara gereja (Christendom) --para
ksatria semakin leluasa melebarkan kegiatan usaha finansialnya tersebut.
Bahkan, mereka bertambah berkibar setelah berhasil pula mengembangkan ilmu
pengetahuan dan budaya baru sebagai hasil kontak dengan umat Islam dan
Yahudi di Yerusalem. Sehingga untuk pertama kalinya mereka mengenal sabun,
minyak wangi, karpet, dan sebagainya. Di bidang ilmu pengetahuan, mereka
mengenal racikan obat secara kimiawi, ilmu perbintangan, matematik, dan
sebagainya. Bahkan, mereka tidak hanya bergerak dalam usaha keuangan, tetapi
juga mengembangkan pola pikirnya. Melalui hubungannya yang dipelihara secara
simpatik dengan orang-orang Islam dan Yahudi, mereka menjadi pusat
pengembangan berbagai gagasan pemikiran baru, berbagai dimensi baru di
bidang ilmu pengetahuan.
Karena kepiawaian mereka di dalam mengelola keuangan dan perbankan tersebut,
kesejahteraan serta kehidupan mereka semakin meningkat, bahkan mampu
menguasai beberapa sektor penting kerajaan karena kekuatan finansial mereka.
Hal ini menyebabkan kecemburuan raja dan Paus yang melihat jaringan
kekuasaan para ksatria (veteran) Perang Salib dianggapnya dapat mengancam
wibawa raja dan gereja.
Paus dan raja mulai merasa terganggu serta dicarikannya dalih bahwa kegiatan
para Templar tersebut sebagai "rentenir" yang membahayakan rakyat. Lintah
darat yang harus dibasmi. Akibatnya, para Ksatria Templar membuat semacam
pertemuan rahasia yang disebut dengan Lodgez22 untuk merencanakan
tindakannya menghadapi ancaman gereja dan raja tersebut. Di satu sisi,
pertemuan rahasia ini menjadi alasan bagi Raja Phillip untuk menangkap para
Ksatria Templar tersebut, apalagi pada saat itu Phillip sedang dalam
kesulitan keuangan yang merasa dibatasi oleh gerakan rahasia Templar.
Tanggal 13 Oktober 1307, seluruh veteran tentara salib yang disebut sebagai
Ksatria Templar berhasil ditangkap, disiksa, dan dibakar di lapangan
kerajaan.
Dan pada tanggal 19 Maret 1314, pimpinan tertinggi (grand master)
KsatriaTemplar, yaitu Jacques de Molay ditangkap dan dibakar di hadapan
rakyat. Pada saat De Molay akan dibakar, dia mengutuk Raja Phillip dan Paus
(pada watu itu Paus Clement) bahwa keduanya akan mati mengikuti dirinya pada
tahun yang sama. Ternyata, kutukan de Molay menjadi kenyataan. Clement mati
sebulan setelah pembakaran de Molay, sedangkan Phillip IV mati enam bulan
setelah peristiwa pembakaran pimpinan tertinggi Templar tersebut. Karena
kutukan tersebut terbukti, Jaques de Molay dianggap sebagai pahlawan agung
yang penuh dengan misteri di kalangan anggota freemason. Tata cara ritual,
disiplin, serta kerahasiaan para KsatriaTemplar menjadi aspirasi para
anggota freemason modern saat ini.
Sejak itu, para ksatria melakukan gerakan sangat rahasia dan berlangsung
secara turun-menurun, mewariskan semangat "tradisi kepahlawanan" dengan
berbagai tata cara ritual, tangguh, dan berdisiplin, sebagaimana layaknya
jiwa seorang ksatria.
"Para sejarawan merasa yakin bahwa inilah pangkal muasal berdirinya dan
berkembangnya gerakan freemason, terutama freemason Scottish Rite yang
didirikan oleh Charles Redclyffe pada tahun 1725 dan berpusat di Paris."
(It is probable that "Scottish Rite" freemason was originally promulgated,
if not indeed devised, by Charles Redclyffe. In any case Redclyffe, in 1725,
is said to have founded the first Masonic Lodge on the continent in
Paris --Baigent, hlm. 140).
Dengan demikian, tampaklah dengan sangat jelas bahwa gerakan freemason
merupakan gerakan rahasia yang lahir dari sejarah perjuangan melawan semua
agama. Walaupun pada awalnya membantu para prajurit Kristen untuk melawan
para mujahidin Islam di bawah pimpinan Salahudin al Ayyubi, ternyata dalam
perkembangannya justru berbalik melawan dominasi kerajaan dan Gereja Roma
Katolik yang dianggapnya sebagai tirani. Hal ini terjadi sejak kekuasaan
gereja merasa disaingi oleh perkembangan The Knight Templar yang mampu
menguasai seluruh aspek keuangan melalui pendirian lembaga Usury, lembaga
yang meminjamkan uang dengan sistem bunga .
2. Agama The Knight Templar
Para sejarawan masih memperdebatkan agama The Knight Templar tersebut.
Walaupun mereka ikut berjuang membela kepentingan Christendom bersama-sama
dengan Raja Richard si Hati Singa, tetapi agama atau lebih tepat kepercayaan
mereka masih diragukan. Terlebih diperoleh catatan tentang pengakuan seorang
kstaria yang berkata:
"Kalian telah mempercayai yang salah, sebab dia (Kristus) hanyalah nabi
palsu. Berimanlah hanya kepada Tuhan di surga dan bukan kepada dia
(Kristus). Jangan beriman kepada seorang yang bernama Yesus, yang disalib
orang Yahudi di Outremer (tanah yang menghadap ke laut atau Yerusalem). Dia
bukan Tuhan dan tidak akan menyelamatkan kamu."
(You believe wrongly, because he (Christ) is indeed a false prophet. Believe
only in God in heaven, and not in him. Do not believe that the man Jesus
whom the Jews crucifzed in Outremer is God and that he can save
you --Baigent, hlm. 83).
Sikap yang bermusuhan dari kerajaan dan gereja Kristen kepada Ksatria
Templar, bahkan sejak de Molay yang merupakan anggota tingkat "grand master"
atau pimpinan tertinggi mereka dibakar hidup-hidup, pihak ksatria semakin
menampakkan wujud aslinya yang anti-agama, utamanya agama Kristen, mereka
pun semakin anti-Kristen.
Para Ksatria Templar tersebut beragama secara mistik, bahkan menyembah setan
yang mereka anggap merupakan dewa penolong dan yang akan melahirkan kekuatan
serta kemakmuran. Pokoknya, mereka memutarbalikkan segala ajaran serta
norma-norma yang berlaku, serta menafsirkan Alkitab menurut semangat mistik
(occultisme).
Salah satu dewa sesembahan mereka disebut Baphomet yang penampakkan atau
gambarannya dihubungkan dengan dongeng serta pengaruh dari Kitab Perjanjian
Baru Kitab Wahyu 12-13, di mana akan datang binatang dengan tanda-tanda
tertentu yang akan membebaskan manusia dari segala tirani dan dogma agama
Dalam perkembangan-nya, freemason menjadikan simbol-simbol setan sebagai
bagian dari ritus mereka.
Banyak orang menafsirkan Baphomet sebagai pengaruh dari Perang Salib. Di
mana para Ksatria Templar merasa kagum dengan ajaran Nabi Muhammad, kemudian
menjadikan nama "Muhammad" sebagai nama dari sesembahan mereka. Sehingga
kata Baphomet merupakan nama yang terinspirasi dan Mohamet atau Abufzhamet
yang artinya "bapak kebijaksanaan". Mereka merasa yakin dengan alasan
terebut, dikarenakan nama Baphomet baru dikenal setelah Perang Salib.
Pernyataan para sejarawan tersebut patut diragukan mengingat nama Baphomet
sudah lama dikenal; dalam bahasa Yunani berarti 'kebijaksanaan'. Pengertian
Baphomet yang dihubungkan berasal dari Mohamet atau Abufihamet merupakan
cara berpikir yang melecehkan kesucian Nabi Muhammad saw, sebuah rencana dan
konspirasi orang-orang yang mendiskreditkan kesucian Rasulullah.
(Despite the claim of certain older historian. It seems clear that Baphomet
was not a corruption of the name Muhammed . On the other hand, it might have
been a corruption of the Arabic abufihamet pronounced in Moorish Spanish as
bufihimat. This means "Father of Understanding" or "'The father of Wisdom"
and "father" in Arabic is also taken to imply "source" --Baigent, hlm. 67).
Alasan menghubungkan Baphomet dengan Mohamet tidak dapat dibuktikan secara
ilmiah historis. Penafsiran spekulatif dihubungkan pula dengan rasa benci,
dendam, tetapi juga kagum terhadap kaum muslimin di bawah pimpinan
Salahuddin al Ayyubi yang menunjukkan sikap ksatria, tangguh, dan tidak
terkalahkan, sehingga mereka menyangka bahwa Nabi Muhammad itu adalah dewa
kekuatan yang disembah umat Islam. Tentara Templar itu melihat para tentara
Islam di bawah Salahuddin al Ayyubi yang membawa panji dan bendera yang
berlambangkan bulan bintang, kemudian menyangka bahwa panji-panji itu,
beserta Nabi Muhammad merupakan dewa-dewa kemenangan umat Islam.
Kemudian setelah kembali ke tanah air mereka, dibuatlah rekayasa sesembahan
mereka yang baru dengan menciptakan gambaran bapak dewa Muhammad yang
disebut "Abu Muhammad", atau "Abufuhamet" yang kemudian menjadi Baphomet.
Lambang Baphomet menunjukkan anti Islam dengan cara membelah bulan, di
sebelah kiri atas dibuatkan gambar bulan yang benderang sedangkan di sebelah
kanan bawah adalah lambang bulan yang gelap, seakan-akan sebuah simbol untuk
menghancurkan "bulan bintang" sebagai lambang Islam, yang semula benderang
diantara bintang-bintang untuk dihancurkan sehingga tidak lagi berbinar dan
jatuh ke bumi.
Kita tidak ingin mengulas lebih mendalam tentang makna Baphomet sebagai
sesembahan agama kaum Templar tersebut, karena jelas di dalam nuansa
batinnya terdapat rasa benci, dendam, dan kagum yang bercampur-baur akibat
kekesalan mereka melihat kenyataan kekalahan prajurit pilihannya oleh Umat
Islam yang sederhana dan berasal dari gurun pasir, yang mereka anggap tidak
mempunyai pengetahuan berperang, serta primitif. Akan tetapi, kenyataannya
mereka sangat tangguh, bahkan mempunyai sistem administrasi yang jauh lebih
modern dari yang mereka perkirakan, termasuk sistem pengelolaan anggaran dan
keuangan yang mereka tiru dalam bentuk perbankan (Usury).
Apa pun ulasan para sejarawan itu, yang pasti Baphomet merupakan berhala
yang merepresentasikan semangat setan, karena sebagaimana banyak tulisan dan
dokumen bahwa freemason menganut ajaran setan dan berkembang sampai saat ini
dengan organisasi serta pola pemikirannya yang disebut freethinker (para
pemikir bebas nilai).
Nama God (Tuhan) seringkali diasosiasikan dengan nama goat (kambing) yang
sekaligus dijadikan sebagai lambang penyembahan atau berhala. Atau
merepresentasi-kan scape goatism (teori mencari kambing hitam), sesuai
dengan teori konspirasi dalam gerakan rahasia mereka.
Anton Szandor La Vey, pendiri Satanic Worship (1966) dan pengarang The
Satanic Bible menyebutkan:
"Simbol Baphomet dipakai oleh The Knight Templar untuk mewakili ajaran
setan. Melalui periode waktu yang berabad-abad lamanya, simbol-simbol
tersebut ditafsirkan dengan berbagai nama, misalnya: dewa Kambing Mendes,
Kambing Hitam, Kambing Judas, dan sebagainya."
(The symbol of Baphomet was used by The Knight Templar to represent satan.
Through the ages this symbol has been called by different names. Among these
are: the Goat of Mendes, The Black Goat, The Judas Goat, and perhaps most
appropiately The Scapegoat --La Vey, The Satanic Bible, hlm. 45).
Dari penelitian yang saksama, dapat disimpulkan bahwa agama freemason
merupakan bentuk dari sinkretisme, paganisme yang disesuaikan, juga ajaran
yang bertumpu pada kebebasan berpikir Universalisme, unitarianisme,
sekularisme yang menjadikan manusia benar-benar manusia apabila terbebas
dari dogma agama dan tirani kekuasaan.
Lambang-lambang keagamaan mereka diselubungkan dengan memakai tanda salib
terbalik sebagai bentuk perlawanan terhadap kaum Kristen yang mempercayai
Yesus sebagai Kristus. Karena bagi mereka, Yesus adalah nabi palsu dan
sekaligus memanipulasi keluhuran nama Kristus yang sebenarnya. Mereka
mengakui dirinya sebagai anti-Kristus.
Dalam abad modern ini, mereka mendakwahkan keyakinannya secara lebih
rasional dan memanfaatkan berbagai sarana komunikasi, dengan sasaran
utamanya para pemuda dan tokoh masyarakat sebagai juru bicaranya. Tujuan
yang mulai dikampanyekan antara lain: universalisme, humanisme, dan
unitarianisme.
Secara garis besar, patut diketahui ajarannya tersebut menyelusup ke
berbagai pranata kehidupan dengan menanamkan paham yang secara politis dan
sosial ingin mengubah pola pikir manusia menjadi makhluk yang bebas dari
segala dogma dan tirani.
Pemikiran ini dikembangkan lebih modern oleh organisasi freemason adalah
gerakan kemanusiaan baru, membebaskan dari keimanan buta yang dianggapnya
sebagai perbudakan dan penjara kebebasan berpikir, khususnya perlawanannya
terhadap dominasi gereja Katolik dan tirani lainnya yang tidak demokratis.
Nama freemason sebagai organisasi modern, diduga secara resmi mulai dipakai
pada tahun 1673 dengan jumlah anggota rahasianya 27 orang. Sejak itu, mereka
mengkaitkan nama lodge --yang dapat diartikan sebagai tempat pertemuan para
anggota atau penginapan untuk pembicaraan yang sangat rahasia. Dokumen
rahasia yang ditemukan dan dapat dipercaya tentang eksistensi gerakan
rahasia freemason adalah "The Grand Lodge of the Modern", baru diperoleh
secara pasti pada tanggal 24 Juni 1717 di Inggris. Sejak itu, gerakannya
semakin pesat setelah Duke of Sussex menjadi anggota pada tingkatan "grand
master" dan melepaskan segala atribut keterkaitannya dengan gereja Kristen,
sekaligus memberikan aspirasi tentang paham freemason yang bersifat
universalis.
Sebagaimana tingkatan Iluminasi, keanggotaan freemason dibagi dalam tiga
tingkatan, yaitu: Apprentice, Fellowcraft, dan Master Mason --atau disebut
juga "grand master atau grand lodge". Setiap tingkatan harus mengikuti
berbagai program, yaitu: indoktrinasi, sumpah keanggotaan, dan ritus
tertentu yang biasanya memakan waktu dua tahun.
Keanggotaannya sangat selektif dan hanya orang-orang yang dianggap sebagai
the good men (orang hebat) yang paling pantas untuk menjadi anggota rahasia
mereka.
Pada saat ini, perkembangan freemason sudah merambah ke seluruh pelosok
dunia. Pusat kegiatannya, di samping beberapa kota besar di Amerika,
misalnya New York, juga di Eropa yang berpusat di Jenewa, Paris, dan London.
Tahun 1968, cendekiawan dan industriwan dari Italia, Dr. Aurelio Peccei
(1908-1984) dan Alexander King mendirikan The Club of Rome (Perkumpulan
Roma) yang merupakan salah satu organisasi terkemuka dan bergengsi dari
konspirasi pemikiran Iluminasi, sebagaimana dikatakan oleh William Coper:
"Kelompok Roma merupakan barisan terdepan Iluminasi (The Club of Rome is a
front for the Illuminati)."
"Para anggotanya terdiri dari kelompok ilmuwan, pakar ekonomi, pengusaha,
tokoh pemerintahan yang masih aktif, maupun pensiunan yang mewakili lima
benua yang benar-benar mempunyai perhatian terhadap masa depan dunia
global."
(With a group of scientist, economist, businessmen, international civil
servant, heads of state, and former of state from five continents but with
similar concerns for the global future --Trevor W. Mc Keown).
Tanggal 28 Februari 1997, Presiden Soka Gakkai International telah diangkat
sebagai anggota kehormatan (honorary member) Perkumpulan Roma, yang saat itu
diketuai Dr Diez Hochleitner
Hal ini membuktikan kepercayaan para anggota mason terhadap Jepang walaupun
bukan orang Yahudi (goyim), mengingat Jepang mempunyai jaringan ekonomi dan
industri yang mendunia. Soka Gakkai itu sendiri merupakan yayasan agama
Budha yang mempunyai paham yang sama dengan Iluminasi, yaitu menciptakan
nilai-nilai kemanusiaan yang baru, bersifat universal dan berlandaskan kasih
sayang. SokaGakkai artinya kelompok kreatif penuh inovasi.
Pada tahun 1973, dibentuk poros kegiatan disentralisasi di "tiga kutub
koordinasi" yang disebut dengan Threelateral Commission yang terdiri dari
Amerika Utara (Kanada dan Amerika Serikat), Uni Eropa, dan Jepang dengan
anggotanya berjumlah 330 yang terdiri atas negarawan, politisi, ilmuwan, dan
para tokoh internasional. Tahun 1995, seluruh anggotanya mengadakan
pertemuan besar di Copenhagen; tahun 1996 di Vancouver dan tahun 1997 di
Tokyo. Setiap pertemuan digelar berbagai makalah dan mengambil tema aktual,
misalnya pada tahun 1994 membahas reformasi di Rusia. Kemudian pada tahun
1995, membahas masalah pengamanan energi dalam kaitannya dengan globalisasi
serta pasar angkatan kerja dan implikasinya. Tahun 1997, konferensi besar
diselenggarakan di Tokyo dengan fokus pembahasan pada masa depan Asia
Pasifik.
Kelompok ini mempunyai tiga kantor regional yang permanen, yaitu di New
York, Tokyo, dan Paris. Untuk Jepang dipimpin oleh Yotaro Kabayoshi (top
eksekutif pada Fuji Xerox Co. Ltd.), sedangkan Amerika Utara dipimpin oleh
Paul A. Volcker (top eksekutif J.D. Wolfenshon Inc. yang berkantor di New
York). Ketiga kelompok tersebut berada dalam pengawasan Iluminasi dan
organisasi mason (tingkat grand lodge) dan mempunyai semangat yang sama
dengan mengaku sebagai "pemerintahan rahasia" (the secret government), yang
mampu memberikan tekanan dan arah kepada negara-negara di daerah pengawasan
mereka.
Walaupun ada beberapa pimpinan organisasi yang bukan Yahudi (goyim),
pimpinan lingkaran dalam Iluminasi dan freemason harus tetap dijabat oleh
seorang Yahudi dan harus tetap mempunyai semangat organisasi Yahudi,
mengingat terbentuknya Iluminasi dan freemason hanyalah bungkus lain untuk
memenangkan zionis menuju "ordo dunia baru".
Rabbi Isaac Wise (1819-1900) mengatakan:
"Freemason adalah organisasi Yahudi dari A sampai Z dari mulai sejarahnya,
persyaratannya, tingkatannya, derajat, sandi rahasianya, dan seluruh tata
cara upacaranya adalah berjiwa Yahudi."
(Freemason is a Jewish organization from A to Z, its history, its
requirements, its ranks, its degree, its passwords or secret words, all its
descriptions, except a secondary single degree and a few words in the oaths
passage, are Jewish --David Musa Peacock, Satanic Voice, hlm. 194).
Nama gerakan rahasia zionis freemason untuk pertama kalinya dikukuhkan
secara formal pada kongres freemason di London tahun 1717 yang diketuai
Anderson. Sebagaimana cikal-bakal kelahirannya, yaitu The KnightTemplar dan
sesuai dengan jenjang derajat anggota Iluminasi yang telah ada, di dalam
kongres ini pun ditetapkan jenjang kepangkatan atau lebih tepatnya tingkatan
anggotanya yang terdiri dari:
a. Tingkat Blue Lodge
b. Tingkat Kerajaan (Royal Arch Masonry)
c. Tingkat Ksatria (The Masonic Knight Templar)
a. Tingkat Blue Lodge
Sebelum memasuki dan dilantik menjadi anggota pada tingkat Blue Lodge, para
calon anggota yang disebut sebagai aspiran (pemberi aspirasi) harus mengenal
dan menghayati terlebih dahulu seluruh makna dari simbol-simbol. Dan untuk
menghilangkan kecurigaan, organisasi tingkat pertama ini terbuka untuk umum,
termasuk non-Yahudi (goyim). Para aspiran tidak ikut campur dalam persoalan
agama, sebagaimana organisasi sosial yang ada. Mereka pun bergerak dalam
bidang yang bersifat universal atau umum, misalnya: pendidikan, sosial,
kesatuan umat manusia, perdamaian di muka bumi, memberantas kemiskinan, dan
kebodohan.
Para aspiran yang lulus memasuki tingkat Blue Lodge adalah mereka yang telah
dijamin memiliki kepatuhan dan disiplin tinggi, dan dibagi dalam tiga
tingkat yaitu, sebagai berikut.
(1) Tingkat Pemula (Entered Apprentice).
(2) Tingkat Persaudaraan (Fellowcraft).
(3) Tingkat Pimpinan (Master Mason) .
Para anggota Blue Lodge dapat mencapai tingkatan lebih tinggi dengan cara
melalui dua jalur, yaitu The Scotish Rite dan The York Rite. Dalam fase ini,
para anggota akan mendapatkan indoktrinasi serta penghayatan mendalam
terhadap sejarah The Knight Templar.
Di samping itu, mereka harus menunjukkan keinginannya yang kuat serta
mempunyai ikatan emosional terhadap organisasi. Setiap anggota dalam
freemason ditandai pula dengan berbagai simbol angka tingkatan. Mulai dari
tingkat empat, tujuh, delapan belas sampai tingkat di atas tiga puluhan.
Setiap kenaikan tingkat diberikan upacara ritual tersendiri. Mereka akan
dibaptis oleh saudaranya pada tingkatan yang lebih tinggi yang biasanya
diberikan kepada tingkat delapan belas yang berhak membaptis. Bila selesai
dibaptis, mereka berhak mendapatkan medali "salib bunga mawar", sedangkan
yang duduk pada tingkatan tersebut diberi predikat "penunggang kuda yang
bijak".
Selanjutnya dapat menjadi kepala perkumpulan freemason secara simbolis.
Mereka dapat terus mencapai jenjang lebih tinggi sampai pada tingkatan tiga
puluh tiga (33rd degree) melalui berbagai prestasi dan pemberkatan. Demikian
seterusnya, sehingga mereka mencapai predikat "guru yang agung" yang
biasanya diduduki oleh tingkatan sembilan puluh atau disebut dengan julukan
mumfis.
Mereka yang sudah berada dalam tingkatan ini dapat membentuk berbagai
organisasi dan setiap organisasi yang tersebar di seluruh dunia ini memakai
kode nomor internasional, misalnya Izis no. 367, Ben Gurion 443, dan
sebagainya.
b. Tingkat Kerajaan (Royal Arch Masonry)
Royal Arch didirikan secara resmi dan terbuka pada tahun 1797 di Amerika.
Dan hanya para anggota yang sudah menduduki tingkatan ke-33 atau "Master
Mason" dapat menjadi anggota kerajaan dan orang nonYahudi (goyim) dapat
menjadi anggota, tetapi jarang menjadi pimpinan. Diantara mereka tidak dapat
saling mengenal atau berhubungan secara lebih mendalam, kecuali atas
rekomendasi dari pimpinannya masing-masing yang disebut sebagai "teman
sejawat yang agung". Pada tingkat ini anggota dibagi dalam tiga tingkatan
yaitu, sebagai berikut.
(1) Mark Master
(2) Past Master
(3) Most Excellent Master
Persyaratan keanggotaan freemason kerajaan sangat ketat. Mereka harus
mempunyai profesi atau ekspertis tertentu, dan bersifat unik, misalnya:
presiden atau pimpinan pemerintahan, Ilmuwan, dan sebagainya.
c. Tingkat Ksatria (The Masonic Knight Templar)
Puncak keanggotaan berada di dalam lingkaran dalam yang disebut dengan alam
semesta. Merekalah yang berhak menetapkan berbagai kebijakan,
perintah-perintah, serta konsep gerakan secara global. Dalam organisasi ini
pula pola pemikiran, rencana, dan falsafah digariskan sebagai satu program
(blue print) yang harus dilaksanakan sesuai dengan jenjang organisasinya.
Pada tingkat ini, mereka berhak menyandang gelar "grand master" yang dibagi
dalam tiga tingkatan, sebagai berikut.
(1) Tingkat The Royal Master
(2) Tingkat The Selected Master
(3) Tingkat The Super Excellent Master
Semangat pemikiran dan filsafat freemason yang ingin mengubah dunia menjadi
satu tatanan dunia baru yang bersifat universal: satu agama, satu
pemerintahan, dan satu warga dunia dengan tema-temanya yang aktual dan
memikat serta didukung oleh dana; media massa, dan kekuasan para anggotanya
yang menjabat jabatan puncak menyebabkan seluruh jaringan kehidupan umat
manusia berada dalam pengawasannya, sebagaimana lambang "mata" yang dengan
tajam mengawasi kehidupan dari atas piramida, seperti tercantum pada lambang
uang satu dolar Amerika. Pada tingkatan ini, disebut pula sebagai "grand
master" dan berhak menjadi ketua dari sindikat
3. Agama Freemason
Sebagaimana ajaran induknya yaitu Iluminasi, gerakan freemason menyatakan
dirinya sebagai organisasi sosial yang sangat peduli dengan kemanusiaan,
kemerdekaan, dan masa depan umat manusia. Freemason tidak dapat
dikelompokkan sebagai agama Kristen, bahkan secara terselubung, mereka
justru menentang agama Kristen, utamanya yang mempercayai Yesus sebagai
Kristus. Freemason mempunyai kepercayaan terhadap Tuhan dengan penafsirannya
sendiri, sebagaimana dikatakan oleh Cherabum:
"Mason mengingkari Kristus, karena mereka mempunyai Tuhan yang lain.
Freemason merujuk pada kehidupan Raja Sulaiman yang berbalik menjadi kafir
dengan menyembah Dewa Baal dan Asytoret, sebagaimana tertulis dalam
Perjanjian Lama yaitu: 1 Raja-Raja 11: 10-11."
Bentuk ritual mereka dikenal pertama kali dalam ritual Royal Arch Mason,
dimana dalam ritual tersebut ditanamkan keyakinan atas Jahbulon yang
merupakan bentuk sinkretisme atau gabungan seluruh ajaran agama dan
kepercayaan di muka bumi yang merupakan salah satu ajaran Jehovah.
Walau demikian, tidak semua anggota freemason bergabung di dalam Saksi
Jehovah yang merupakan substitusi dari agama Yahudi. Dari cara mereka
menafsirkan berbagai ayat di dalam Bibel; keyakinan yang mewarnainya adalah
okultisme, mistik, dan seringkali mendekati kepada ramalan-ramalan yang erat
kaitannya dengan tahayul (supertition). Beberapa dari kelompok perkumpulan
(lodge) freemason, bahkan mengganti Yesus dengan Hiram Abiff: seorang suci
yang dikenal dalam kebudayaan Yahudi sebelum Yesus mengajarkan Kristen.
Sedangkan bentuk Trinitas, sebagaimana dikenal di kalangan Kristen
Katolik --Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus-- diganti dengan Trinitas
yang lain, yaitu Hiram, Raja Tirus, dan Hiram Abiff yang melambangkan
kebijaksanaan-kekuatan dan keindahan. Bentuk ritual mereka sangat sarat
dengan mistik, kuburannya dibuat dalam bentuk piramida melambangkan menara
Babil, serta misteri dari dunia yang harus dijelajahi dan dikuasai oleh
anggota (brother) freemason. Hal itu sesuai dengan salah satu ungkapan dalam
lambang organisasi mereka, yaitu vitriol, "Visita interiora terrae
rectificando invenies occultum lapidem," yang artinya "Jelajahilah keindahan
interior bumi, lakukanlah berbagai reformasi/perbaikan, niscaya kamu akan
menemukan rahasia batu tersebut."
Tata cara serta keyakinan mistik (bid'ah) freemason sejauh perkembangannya
terkait erat dengan keyakinan kaum Yahudi Kristen (Yudeo Christiant) di masa
lampau, khususnya pada saat Kaisar Konstantin memerintah dimana kepercayaan
terhadap "dewa matahari" menjadi simbol pemersatu. Walaupun Konstantin tidak
menjadikan agama Kristen sebagai agama negara, tetapi menjadikan
dirinya --yang beragama Paganisme: penyembah matahari-- sebagai kepala
segala kepercayaan termasuk Yahudi dan Kristen. Bahkan, perayaan kelahiran
Yesus yang semula diperingati setiap 6 Januari, disesuaikan dengan kelahiran
"dewa matahari" (natalis invictus), yaitu tanggal 25 Desember.
Dalam kekuasaan Konstantin yang menjadi kepala negara dan agama tersebut,
kedua agama dipersatukan dalam sebuah keyakinan baru yang disebut dengan sol
invictus (dewa matahari atau the invicible sun). Selama hidupnya, Konstantin
tetap penyembah matahari. Selama pemerintahannya, disebut pula sebagai "dewa
matahari sang penakluk" atau kekuasaan matahari, sehingga kata sol invictus
menjadi lambang di mana-mana termasuk bendera dan mata uangnya.
(Constantine, all his life, acted as its chief priest. Indeed his reign was
called a "sun emperorship" and "sol invictus" figured everywhere including
the imperial banners and the coinage of the realm --Michael Baigent, 1983).
Setelah kemenangannya mengalahkan Maxentius di Milvian, Konstantin semakin
berjaya dan mengukuhkan cita-citanya untuk membangun the sun imperium untuk
menyatukan dunia: satu pemerintahan, satu agama, dan satu kewarganegaraan.
Dan mengukuhkannya dalam satu kata magis yang disebut: in hoc signo vives
(dengan tanda ini kamu akan menang). Cita-cita serta ritual Paganisme
Konstantin telah menjadikan salah satu aspirasi bagi Iluminasi.
4. Presiden Amerika
Pada umumnya presiden Amerika adalah anggota freemason, seakan-akan sulit
seorang calon presiden untuk berhasil menduduki jabatan puncaknya, kecuali
harus menjadi anggota freemason terlebih dahulu. Presiden Amerika yang
terbunuh seringkali terkait dengan sebuah organisasi rahasia, kemudian
menjadi misteri dan pembunuhnya tidak pernah terungkap secara tuntas (dark
case). Sebab itu, disimpulkan bahwa Abraham Lincoln dan John E Kennedy
dibunuh karena ia bukan anggota freemason.
Presiden Amerika yang menjadi anggota freemason antara lain, sebagai
berikut:
Nama Tanggal No. Lodge Tempat
George Washington 04-11-1752 Fredircksburg Lodge no 4 Virginia
James Monroe 09-11-1775 Williamsburg Lodge no.6 Virginia
Andrew Jackson Harmony Lodge No.1 Tennessee
James Knox Polk 04-09-1820 Columbia Lodge no.31 Tennessee
James Buchanan 24-01-1817 Lodge no.43 Penn sylvania
Andrew Johnson Greenville Lodge no.119 Tennessee
James A. Garfield 22-11-1864 Columbus Lodge no.20 Ohio
William McKinley 03-04-1865 Hiram Lodge no.21 Virginia
Theodore Rosevelt 24-04-1901 Metinecock Lodge no.806 Oyster Bay
William H. Taft 18-02-1909 Kilwining Lodge no.356 Ohio
Warren G. Harding 13-08-1920 Marion Lodge no.70 Ohio
Harry S. Truman 09-02-1909 Belton Lodge no.450
Gerald Ford 18-0501951 Columbia Lodge no.3
Catatan:
Abraham Lincoln semula telah menyampaikan formulir pendaftaran untuk menjadi
anggota freemason di wilayah Tyrlan Lodge, Springfield, Illinois. Akan
tetapi, karena alasan yang menurut para anggota freemason tidak masuk akal,
dan sampai pada batas tertentu tidak diserahkannya formulir pendaftaran
serta kesediaannya untuk mengikuti ritual mason sebagai pengukuhan
keanggotaannya, maka Abraham Lincoln mati secara tragis pada 17 April 1865.
Ronald Reagen pada tanggal 11 Februari 1988 telah diangkat sebagai anggota
The Imperial Council of the Shrine --Grand Lodge Washington DC, dan berhak
menyandang Honorary Scottish Rite Mason.
George Bush diduga pula sebagai anggota mason dengan asumsi bahwa pada saat
dia mengambil sumpah sebagai presiden memakai Bibel yang sama, sebagaimana
dilakukan oleh presiden Amerika anggota mason seperti: George Washington,
Dwight D. Eisenhower, Jimmy Carter, dan yang lainnya. The Masonic Bible
adalah kitab kepunyaan St. John Lodge di New York yang secara ritual dipakai
untuk mengiringi sumpah para anggota freemason.
5. Friedrich Wilhelm Nietzsche
Pola pemikiran Adam Weishaupt yang merindukan satu ordo dunia yang bebas
dari segala dogma agama dan tirani gereja telah mempengaruhi dan
dikembangkan oleh seorang pemikir jenius Friedrich Wilhelm Nietzsche yang
lahir 15 Oktober 1844 di Rocken, Jerman. Pada usia yang sangat muda, ia
telah mengajar di bidang filologi di Universitas Bazel.
Friedrich Wilhelm Nietzsche adalah anggota freemason (grand master tingkat
ke-33) yang pemikirannya banyak memberikan warna kepada organisasi tersebut,
misalnya pemikiran yang besar adalah dengan tindakan yang besar (the
greatest thought are the greatest action). Dia merupakan sosok pemikir yang
radikal. Menyerang arti demokrasi yang dianut umat manusia. Baginya
demokrasi adalah sebuah metode pemikiran bodoh dari manusia.
Karena demokrasi masih mengakui berbagai perbedaan yang menyebabkan konflik
serta pertarungan yang tidak pernah selesai. Dalam pemikirannya itu,
Friedrich Wilhelm Nietzsche banyak dipengaruhi, oleh Von Bismarck, Spencer,
dan Darwin. Dalam bukunya Ecce Homo, dia memberikan solusi bahwa dunia hanya
akan sampai dengan perang. Hanya manusia yang unggul yang berhak menguasai
dunia. Manusia yang dikategorikan "budak" harus disisihkan. Itulah sebabnya,
manusia unggul yang dicita-citakannya (uber mensch) adalah manusia yang
mempunyai kekuatan, kecerdasan, dan kebanggaan, serta berani mengambil
risiko. Bahkan, cinta dengan risiko (l'amour de risque).
Pemikirannya sarat dengan "kerinduan" terhadap kekuatan, sebagaimana
mewarnai buku-bukunya yaitu: Thus Spake Zarathustra;The Will to Power; On
the Geneacology of Morals.
Hidup menatap bahaya penuh risiko badai dan tantangan, rumus kehidupanku
adalah amor fati --bukan sekadar tabah menanggung setiap penderitaan, akan
tetapi mencintai penderitaan itu sendiri. Hiduplah selalu dalam bahaya.
Karenanya bangunlah kotamu di dekat gunung Vesuvius. Jelajahi lautan dengan
kapal kapalmu. Hiduplah dalam keadaan perang.
(My Formula is amor fati-not only to bear up under every necessity, but to
love it. Live dangeraously. Erect your cities beside Vesuvius. Send out your
ships to unexplored seas. Live in a state of war)
Sebagaimana anggota freemason yang sangat anti-Kristus, demikian pula dengan
cara berpikir Friedrich Wilhelm Nietzsche yang melecehkan keberadaan Tuhan,
bahkan secara ekstrem dia memproklamasikan bahwa manusia adalah Tuhan itu
sendiri, there is no God but man.
Untuk apa mengikuti ajaran Tuhan yang telah mati. Apakah mungkin manusia
akan ditolong Tuhan, sedangkan Yesus yang dianggap sebagai anak Tuhan
dibiarkan dengan teganya di penyaliban dan Bapaknya tidak mampu menolongnya.
Bukankah ini suatu bukti bahwa manusia yang kuat mampu mengalahkan anak
Tuhan? Dia berkata, "Mungkinkah demikian? Sedangkan orang suci yang berada
di hutan belum mendengar berita bahwa Tuhan sudah mati.